Bukan Sekadar Sidang: Penampilan Hasto di PN Tipikor Curi Perhatian Publik

Saat publik menyoroti proses hukum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor), perhatian tak hanya tertuju pada isi persidangan. Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, kembali mencuri perhatian—kali ini lewat penampilannya yang dianggap penuh makna.

Tak bisa dipungkiri, dalam dunia politik, penampilan adalah bagian dari komunikasi. Dalam konteks sidang hukum, setiap detail bisa membentuk persepsi publik, termasuk cara berpakaian, ekspresi wajah, hingga bahasa tubuh.

Tampil Sederhana Namun Tegas

Saat memasuki ruang sidang, Hasto tampil dalam kemeja putih polos dan celana panjang hitam, tanpa dasi atau aksesoris mencolok. Penampilannya terkesan sederhana, namun rapi dan terstruktur. Gaya ini memberi sinyal bahwa ia ingin tampil bersih, netral, dan tidak mengalihkan fokus dari substansi hukum.

Selain itu, ekspresi wajah Hasto terlihat tenang dan serius. Ia tampak siap menghadapi proses hukum tanpa menunjukkan tekanan yang berlebihan. Penampilannya ini langsung menjadi perbincangan, terutama di media sosial.

Reaksi Publik: Gaya Bicara Politik

Tak butuh waktu lama, warganet dan pengamat politik mulai memberi komentar. Ada yang menilai Hasto tampil profesional dan hormat terhadap proses hukum. Namun, tak sedikit pula yang menganggap penampilannya penuh perhitungan, dengan maksud membangun simpati atau mempertahankan citra politik.

Bahkan, beberapa media menyebut gaya berpakaian Hasto sebagai bentuk “komunikasi visual” yang dirancang untuk memberi pesan bahwa ia bersikap kooperatif, namun tetap memegang teguh prinsip.

Makna Simbolik di Balik Busana

Dalam politik Indonesia, penampilan tokoh saat menghadiri sidang memiliki kekuatan simbolik. Pakaian putih sering diasosiasikan dengan kesucian, transparansi, dan integritas. Pemilihan busana sederhana bisa jadi strategi untuk menunjukkan bahwa seseorang tidak ingin mencolok di tengah isu yang sensitif.

Lebih dari itu, sikap tubuh yang tenang dan tidak defensif memperlihatkan kesan siap menghadapi proses hukum dengan terbuka. Hal ini menjadi penting, apalagi di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap kasus-kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi.

Kesimpulan: Saat Visual Berbicara Lebih Kuat

Penampilan Hasto di PN Tipikor mungkin terlihat sederhana di permukaan. Namun, bagi publik yang jeli, gaya berpakaian dan sikap tubuh bisa menjadi bagian dari narasi politik yang lebih luas.

Dalam dunia yang dipenuhi kamera dan opini digital, setiap momen di ruang sidang bisa menjadi headline. Penampilan bukan hanya soal estetika, tapi juga strategi komunikasi. Kini, tinggal menunggu: apakah gaya yang ditampilkan akan memperkuat posisinya di mata publik, atau justru sebaliknya?

Related Posts

Teror di Tengah Tugas: Jaksa dan Staf Kejari Deli Serdang Dibacok OTK

Peristiwa mengejutkan terjadi di Deli Serdang, Sumatera Utara. Seorang jaksa dan staf Kejaksaan Negeri (Kejari) Deli Serdang menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK). Kejadian yang menggemparkan ini menimbulkan…

Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di SMPN 3 Depok: Fakta, Proses Hukum, dan Perlindungan Siswa

Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan kabar dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru di SMPN 3 Depok terhadap salah satu siswanya. Kejadian ini menjadi sorotan karena menyangkut keselamatan dan…

You Missed

Bukan Hadiah! Natasha Rizky Ungkap Fakta Mobil dari Desta yang Viral

Bukan Hadiah! Natasha Rizky Ungkap Fakta Mobil dari Desta yang Viral

Hangatnya Tradisi, Nikmatnya Wedang Tahu Khas Salatiga

Hangatnya Tradisi, Nikmatnya Wedang Tahu Khas Salatiga

Rahasia Tetap Bugar & Bahagia di Usia Senja: Pola Makan Sehat untuk Lansia

Rahasia Tetap Bugar & Bahagia di Usia Senja: Pola Makan Sehat untuk Lansia

Mandiri Sahabat Desa: Menyentuh 200 Keluarga di Papua untuk Wujudkan SDM Unggul Bebas Stunting

Mandiri Sahabat Desa: Menyentuh 200 Keluarga di Papua untuk Wujudkan SDM Unggul Bebas Stunting