
Stunting masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan manusia di Indonesia. Namun, berbagai pihak mulai turun tangan. Salah satunya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melalui program unggulannya, Mandiri Sahabat Desa. Tahun ini, program tersebut menyasar 200 keluarga berisiko stunting di Sulawesi Tengah, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menurunkan angka stunting nasional.
Komitmen Bank Mandiri dalam Pembangunan Berkelanjutan
Bank Mandiri tidak hanya fokus pada layanan perbankan. Perusahaan pelat merah ini juga aktif dalam mendukung pembangunan sosial melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL). Mandiri Sahabat Desa adalah salah satu program yang secara konsisten menyasar desa-desa tertinggal dengan pendekatan pemberdayaan.
Dengan menyasar Sulawesi Tengah, Mandiri menunjukkan perhatian khusus terhadap daerah-daerah yang masih mengalami tantangan gizi dan kesehatan masyarakat. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui edukasi, intervensi gizi, dan peningkatan kualitas hidup ibu serta anak.
Sasar 200 Keluarga Berisiko Stunting: Tepat Sasaran dan Terukur
Program ini secara khusus menyasar 200 keluarga yang dikategorikan berisiko stunting. Kriteria penilaian berdasarkan data Puskesmas setempat, dengan fokus pada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang menunjukkan gejala kekurangan gizi kronis.
Bank Mandiri, bekerja sama dengan mitra lokal dan tenaga kesehatan, memberikan:
- Paket intervensi gizi (seperti susu, vitamin, dan makanan tambahan)
- Edukasi kesehatan dan gizi melalui penyuluhan dan kelas ibu balita
- Pemeriksaan rutin untuk memantau perkembangan balita
Langkah ini diambil agar pencegahan bisa dilakukan secara holistik dan tepat waktu, bukan hanya saat stunting sudah terjadi.
Menggandeng Masyarakat Lokal: Kunci Keberhasilan Program
Program Mandiri Sahabat Desa tak hanya menyalurkan bantuan. Pendekatan yang digunakan melibatkan pemberdayaan masyarakat, termasuk kader posyandu, tokoh desa, dan relawan kesehatan. Dengan cara ini, masyarakat menjadi bagian dari solusi.
Selain itu, keberadaan program ini ikut mendorong penguatan kapasitas desa dalam mengelola isu kesehatan anak. Edukasi yang berkesinambungan diharapkan mampu menciptakan perubahan perilaku jangka panjang, terutama dalam praktik pemberian makanan bayi dan pola asuh.
Dampak Positif Jangka Panjang
Dengan intervensi yang terencana dan melibatkan banyak pihak, Mandiri Sahabat Desa menargetkan penurunan signifikan angka risiko stunting di wilayah sasaran. Lebih dari itu, program ini juga membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi, kebersihan, dan pola hidup sehat.
Langkah ini tidak hanya menolong anak-anak tumbuh optimal, tetapi juga meningkatkan produktivitas generasi masa depan. Pada akhirnya, investasi sosial seperti ini akan berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Kesimpulan: Mandiri Sahabat Desa, Bukti Nyata Kepedulian Korporasi
Melalui program Mandiri Sahabat Desa, Bank Mandiri membuktikan bahwa dunia perbankan bisa menjadi bagian dari solusi persoalan bangsa. Dengan menyasar 200 keluarga di Sulawesi Tengah, mereka tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga harapan akan masa depan yang lebih sehat dan cerah bagi anak-anak Indonesia.