
Belakangan ini, publik diramaikan oleh kabar bahwa Danantara — perusahaan holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata — akan menyuntikkan dana ke PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Spekulasi ini berkembang cepat, terutama di kalangan investor dan pelaku industri penerbangan. Dalam situasi tersebut, Rosan Roeslani, Wakil Menteri BUMN, akhirnya angkat bicara secara blak-blakan untuk meluruskan berbagai asumsi yang beredar.
Pernyataan Rosan tentu menjadi sorotan, mengingat Garuda Indonesia tengah berjuang memulihkan kondisi keuangan usai restrukturisasi besar-besaran. Apakah kabar suntikan dana itu benar adanya? Atau justru hanya rumor tanpa dasar kuat?
Penjelasan Rosan: “Belum Ada Keputusan Final”
Dalam keterangannya kepada media, Rosan menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan resmi terkait rencana penyertaan modal oleh Danantara ke Garuda Indonesia. Ia menjelaskan bahwa berbagai opsi pendanaan memang sedang dikaji, namun belum satu pun yang dikonfirmasi secara final.
“Masih dalam pembahasan. Semua kemungkinan terbuka, tapi belum ada keputusan pasti soal suntikan dana,” ujar Rosan.
Pernyataan ini sekaligus membantah kabar yang menyebut Danantara sudah menyiapkan dana khusus untuk menyelamatkan maskapai nasional tersebut. Ia menekankan pentingnya kehati-hatian dalam setiap keputusan investasi yang melibatkan dana publik.
Garuda Indonesia dalam Fokus Pemulihan
Perlu diketahui, Garuda Indonesia saat ini masih menjalani proses pemulihan pasca restrukturisasi utang dan perombakan manajemen. Maskapai pelat merah itu tengah mengembalikan kepercayaan publik dan berusaha meningkatkan kinerja operasionalnya secara bertahap.
Meski mengalami tekanan berat selama pandemi, Garuda menunjukkan tanda-tanda pemulihan, terutama dari sisi efisiensi rute dan optimalisasi armada. Oleh karena itu, suntikan dana dari pihak manapun tentu harus disertai kajian mendalam agar tidak menimbulkan beban baru di kemudian hari.
Danantara dan Strategi Besar Pemerintah
Danantara sendiri dibentuk untuk memperkuat sinergi BUMN di sektor pariwisata dan transportasi. Sebagai holding baru, peran Danantara sangat strategis dalam memulihkan industri penerbangan yang menjadi tulang punggung konektivitas nasional.
Namun, menurut Rosan, Danantara belum dalam posisi untuk mengeksekusi investasi besar ke salah satu anak usaha, termasuk Garuda Indonesia. Saat ini, prioritasnya adalah membangun kerangka bisnis yang kokoh dan berkelanjutan.
Kesimpulan: Publik Harus Tunggu Kejelasan Resmi
Dari penjelasan Rosan, dapat disimpulkan bahwa rencana suntikan dana dari Danantara ke Garuda Indonesia masih dalam tahap penjajakan awal. Belum ada keputusan resmi, sehingga publik dan investor diimbau untuk menunggu informasi sah dari otoritas terkait.