Portalindonesia.co.id – Demam adalah gejala yang umum terjadi saat tubuh melawan infeksi atau peradangan. Namun, bagaimana jika demam Anda tidak stabil dan naik turun? Demam yang datang dan pergi bisa menjadi indikasi dari berbagai kondisi medis yang perlu perhatian lebih lanjut. Artikel ini akan menjelaskan berbagai kemungkinan penyebab demam naik turun, gejalanya, dan cara penanganannya.

Apa Itu Demam Naik Turun?

Demam adalah peningkatan suhu tubuh yang biasanya terjadi sebagai respons terhadap infeksi. Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5 hingga 37,5 derajat Celsius. Namun, ketika suhu tubuh meningkat lebih dari 38 derajat Celsius, maka dikategorikan sebagai demam.

Demam yang naik turun terjadi ketika suhu tubuh Anda tidak stabil, dengan fluktuasi antara suhu normal dan lebih tinggi dalam periode waktu tertentu. Demam ini seringkali disertai dengan gejala lainnya, seperti keringat berlebih, menggigil, atau kelelahan. Ketika demam ini berlangsung selama beberapa hari, penting untuk mencari tahu penyebab yang mendasarinya.

Penyebab Umum Demam Naik Turun

Berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan demam naik turun:

1. Infeksi Virus

Beberapa infeksi virus dapat menyebabkan demam yang fluktuatif, terutama pada awal infeksi. Misalnya, infeksi virus seperti flu atau demam berdarah dapat membuat suhu tubuh naik dan turun dalam waktu yang singkat. Pada kasus infeksi virus, selain demam, Anda mungkin juga akan merasakan gejala seperti batuk, pilek, nyeri tubuh, dan kelelahan.

2. Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri yang lebih serius, seperti tuberkulosis atau infeksi saluran kemih (ISK), juga bisa menyebabkan demam yang tidak stabil. Pada infeksi bakteri, tubuh mencoba melawan mikroorganisme penyebab penyakit, yang membuat suhu tubuh berubah-ubah. Biasanya, infeksi bakteri membutuhkan pengobatan dengan antibiotik untuk dapat sembuh.

3. Malaria

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Salah satu tanda utama malaria adalah demam yang datang secara berkala dan bisa naik turun, tergantung pada siklus hidup parasit di tubuh. Gejala lain yang sering muncul adalah menggigil, keringat berlebihan, sakit kepala, dan kelelahan.

4. Demam Tifoid

Demam tifoid disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi yang biasanya ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Gejala utama demam tifoid adalah demam yang naik turun, seringkali disertai dengan sakit perut, diare atau sembelit, dan mual.

5. Penyakit Autoimun

Beberapa penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis, dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh yang cukup signifikan. Pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh yang sehat, yang memicu peradangan dan demam. Pada beberapa kasus, demam bisa muncul dengan gejala lain seperti pembengkakan sendi, ruam kulit, atau kelelahan kronis.

6. Kanker

Beberapa jenis kanker, seperti limfoma atau leukemia, dapat menyebabkan demam yang naik turun. Demam yang disebabkan oleh kanker sering disertai dengan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, keringat malam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Meskipun demam bukanlah gejala pertama dari kanker, namun jika disertai dengan gejala-gejala lain yang mencurigakan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

7. Obat-obatan dan Vaksinasi

Kadang-kadang, demam yang naik turun dapat dipicu oleh efek samping obat-obatan atau vaksinasi. Beberapa obat, seperti antibiotik, atau bahkan vaksin tertentu, bisa menyebabkan reaksi tubuh berupa demam ringan yang dapat meningkat dan menurun dalam beberapa hari. Jika Anda baru saja memulai obat baru atau mendapatkan vaksin, perhatikan apakah demam berhubungan dengan pengobatan tersebut.

Gejala yang Harus Diwaspadai

Jika Anda mengalami demam naik turun, beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai dan segera konsultasikan dengan dokter, antara lain:

  • Demam lebih dari 3 hari
  • Sakit kepala berat
  • Nyeri dada atau sesak napas
  • Pembengkakan pada tubuh
  • Mual, muntah, atau diare parah
  • Penurunan berat badan yang drastis tanpa alasan yang jelas

Jika gejala-gejala tersebut terjadi, segera cari pertolongan medis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Cara Mengatasi Demam Naik Turun

Untuk mengatasi demam naik turun, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan di rumah:

1. Konsumsi Banyak Cairan

Demam dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Pastikan Anda minum banyak air putih, jus, atau kaldu untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

2. Istirahat yang Cukup

Tubuh memerlukan banyak istirahat untuk melawan infeksi. Jangan paksa diri Anda untuk melakukan aktivitas berat ketika sedang demam. Tidur yang cukup akan membantu sistem kekebalan tubuh bekerja lebih baik.

3. Kompres Dingin

Jika demam tinggi, Anda dapat mengompres dahi dengan kain bersih yang dibasahi air dingin. Ini dapat membantu menurunkan suhu tubuh dan memberikan kenyamanan.

4. Obat Penurun Demam

Obat seperti paracetamol atau ibuprofen bisa membantu menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit. Namun, selalu ikuti petunjuk dosis yang dianjurkan dan konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.

5. Pola Makan Sehat

Pastikan Anda makan makanan bergizi yang dapat mendukung sistem kekebalan tubuh, seperti buah-buahan, sayuran, dan makanan kaya protein.

Kesimpulan

Demam naik turun bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi medis, mulai dari infeksi virus hingga penyakit yang lebih serius. Oleh karena itu, sangat penting untuk memantau demam Anda, memperhatikan gejala tambahan, dan segera berkonsultasi dengan dokter jika demam berlangsung lebih dari tiga hari atau disertai gejala lain yang mencurigakan. Dengan penanganan yang tepat, banyak kondisi yang dapat diatasi dan kesembuhan dapat tercapai.

Similar Posts