
Fenomena ini kerap jadi bahan obrolan netizen: kenapa remaja alias ABG (Anak Baru Gede) zaman dulu tampak jauh lebih tua dibandingkan remaja masa kini? Unggahan foto-foto lawas di media sosial kerap memperlihatkan anak usia belasan dengan wajah dan penampilan yang tampak seperti orang dewasa. Ternyata, ada sejumlah alasan logis dan menarik di balik perbedaan penampilan ini.
Gaya Berpakaian: Seragam Formal yang “Menegaskan” Umur
Pertama-tama, gaya berpakaian memiliki pengaruh besar. ABG era 1980-an hingga awal 2000-an cenderung memakai pakaian formal atau dewasa. Blazer, celana bahan, kemeja besar, bahkan sepatu pantofel bukanlah hal asing. Tak hanya itu, banyak remaja perempuan kala itu mengenakan make-up tebal dan gaya rambut penuh hairspray ala selebritas.
Berbeda dengan sekarang, remaja lebih memilih tampilan kasual seperti hoodie, kaos oversized, atau sneakers. Penampilan yang cenderung “boyish” atau “kekanak-kanakan” ini justru membuat mereka terlihat lebih muda meskipun usianya sama.
Kualitas Foto Zaman Dulu yang Kurang Mendukung
Selain itu, kualitas kamera juga memengaruhi persepsi visual. Kamera analog dengan pencahayaan seadanya sering menghasilkan foto yang buram atau gelap. Hal ini membuat kontur wajah terlihat lebih keras dan usia tampak lebih tua dari seharusnya.
Kini, teknologi kamera smartphone dan filter media sosial justru membuat wajah terlihat halus, cerah, dan segar. Maka tak heran, remaja masa kini terlihat lebih muda dan ‘glowing’ dalam setiap foto yang mereka unggah.
Pola Hidup dan Beban Sosial yang Lebih Berat
Tak bisa dipungkiri, ABG zaman dulu juga menghadapi tekanan hidup yang berbeda. Banyak dari mereka yang sudah membantu orang tua mencari nafkah, mengurus adik, atau bahkan menikah muda. Beban hidup ini secara psikologis membuat mereka tumbuh lebih cepat dan terlihat lebih dewasa, baik dari sisi mental maupun penampilan.
Sementara itu, remaja saat ini cenderung memiliki ruang lebih luas untuk mengeksplorasi diri, menikmati masa muda, dan menunda tanggung jawab berat. Gaya hidup yang lebih fleksibel ini turut memengaruhi tampilan fisik mereka.
Tren dan Standar Kecantikan yang Berubah
Selanjutnya, standar kecantikan juga telah berubah. Dulu, tampil “dewasa” dianggap cantik dan menarik. Kini, tampilan imut dan awet muda menjadi tren. Tak sedikit remaja maupun orang dewasa yang justru berusaha tampil lebih muda dari usia sebenarnya dengan berbagai produk skincare dan prosedur kecantikan.
Tren ini juga memengaruhi cara remaja masa kini berpakaian, merawat diri, hingga bersikap, sehingga aura “ABG sejati” masih sangat terasa meskipun mereka sudah menginjak usia 17–19 tahun.
Kesimpulan: Waktu Boleh Berbeda, Tapi Masa Remaja Tetap Berharga
Jadi, alasan kenapa ABG zaman dulu terlihat lebih tua bukanlah hal mistis atau konspiratif. Gaya hidup, fashion, teknologi, hingga beban sosial punya peran besar. Yang pasti, setiap generasi memiliki warna dan cerita masing-masing. Mau terlihat tua atau muda, yang terpenting adalah menikmati masa remaja dengan positif dan bijak.