
Belakangan ini, aplikasi World App milik proyek Worldcoin kembali jadi perbincangan. Bukan hanya karena teknologinya yang unik—menggunakan pemindaian iris mata untuk verifikasi identitas—tetapi juga karena tawaran kompensasi yang diberikan kepada pendaftar. Banyak masyarakat bertanya-tanya, apa sebenarnya maksud dari kompensasi ini? Apakah ini hanya strategi promosi atau ada tujuan lain yang lebih dalam?
Dalam menghadapi gelombang kritik dan kekhawatiran publik, pihak pengelola World App akhirnya angkat bicara dan menjelaskan maksud kompensasi secara resmi.
Kompensasi: Bukan Sekadar Imbalan, Tapi Bagian dari Model Insentif
Menurut pengelola World App, kompensasi yang diberikan kepada pengguna baru bukanlah imbalan atas data yang mereka berikan. Sebaliknya, kompensasi itu diklaim sebagai bagian dari sistem insentif untuk memperkenalkan dan mendorong adopsi awal terhadap teknologi identitas digital global. Dengan kata lain, ini merupakan bentuk reward atas partisipasi dalam proyek berskala besar yang bertujuan menciptakan sistem verifikasi identitas yang inklusif.
Transisi dari sistem tradisional ke digital memerlukan kepercayaan pengguna. Oleh karena itu, kompensasi berupa token atau mata uang digital diberikan agar masyarakat mau mencoba teknologi ini, memahami fungsinya, dan menjadi bagian dari ekosistemnya.
Tanggapan terhadap Isu Keamanan Data dan Etika
Namun, publik masih mencemaskan keamanan data biometrik seperti iris mata. Menanggapi hal ini, pengelola menegaskan bahwa data iris yang dipindai tidak disimpan dalam bentuk mentah, melainkan diubah menjadi kode terenkripsi yang disebut iris code. Mereka juga memastikan bahwa data tersebut tidak bisa digunakan untuk melacak identitas personal.
Selain itu, pengguna diberi kebebasan penuh untuk menerima atau menolak kompensasi. Hal ini membantah anggapan bahwa World App “membayar” data pribadi, karena partisipasi bersifat sukarela.
Tujuan Jangka Panjang: Identitas Digital yang Aman dan Inklusif
Pengelola World App menekankan bahwa proyek ini memiliki misi sosial jangka panjang. Mereka ingin menciptakan sistem identitas global yang bisa digunakan siapa saja, termasuk mereka yang belum memiliki dokumen identitas resmi. Di negara-negara berkembang, sistem seperti ini berpotensi membantu inklusi keuangan dan akses ke layanan digital.
Dengan memberikan kompensasi kepada pengguna awal, pengelola berharap bisa membangun basis pengguna yang cukup besar dan beragam untuk menguji serta menyempurnakan teknologi mereka.
Kesimpulan: Perlu Kewaspadaan, Tapi Jangan Langsung Menolak
Penjelasan dari pengelola World App memberi sedikit pencerahan tentang tujuan kompensasi yang mereka tawarkan. Meski terdengar logis, masyarakat tetap harus kritis dan memahami sepenuhnya risiko serta manfaatnya. Pemerintah pun perlu memastikan bahwa seluruh aktivitas digital, terutama yang menyangkut data biometrik, patuh pada regulasi yang berlaku.
Akhirnya, keputusan untuk bergabung dan menerima kompensasi tetap berada di tangan pengguna. Yang terpenting, keputusan itu harus didasarkan pada informasi yang jelas dan transparan.