
Dalam sepekan terakhir, pasar saham Indonesia diramaikan oleh aksi beli investor asing, khususnya pada saham-saham sektor perbankan. Menariknya, saham BBRI (Bank Rakyat Indonesia) hingga BRIS (Bank Syariah Indonesia) tercatat sebagai emiten yang paling banyak dikoleksi oleh investor global. Fenomena ini memunculkan sinyal kuat tentang kepercayaan asing terhadap kinerja bank BUMN di tengah pemulihan ekonomi nasional.
Dengan tren yang terus menguat, para pelaku pasar lokal pun mulai ikut memperhatikan potensi pergerakan saham-saham tersebut.
Arus Modal Asing Masuk Deras ke Bursa
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatatkan net buy dalam jumlah besar terhadap saham BBRI dan BRIS sepanjang minggu ini. Hal ini menunjukkan bahwa dana asing mulai kembali masuk ke pasar domestik, terutama ke sektor-sektor yang dianggap defensif dan berpotensi tumbuh stabil, seperti perbankan.
Saham BBRI, yang merupakan pemimpin di sektor mikro dan UMKM, menjadi incaran utama karena kinerjanya yang konsisten dan strategi digital yang agresif. Sementara itu, BRIS menarik perhatian karena menjadi motor utama pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia, yang memiliki potensi pasar sangat luas.
Kinerja Positif Jadi Daya Tarik
Salah satu alasan investor asing melirik BBRI dan BRIS adalah kinerja keuangan yang kuat. Pada kuartal I 2025, kedua bank mencatat pertumbuhan laba bersih yang signifikan. BBRI mencatatkan kenaikan laba yang solid didukung oleh penyaluran kredit mikro yang efisien, sementara BRIS mengalami lonjakan pembiayaan syariah serta pertumbuhan aset yang agresif.
Selain itu, transformasi digital di sektor perbankan menjadi nilai tambah. BBRI melalui BRImo dan BRIS melalui layanan mobile banking syariah berhasil memperluas basis nasabah dan meningkatkan efisiensi operasional. Inovasi ini membuat kedua emiten tersebut semakin dilirik oleh investor global.
Sentimen Global dan Stabilitas Ekonomi Domestik
Tidak bisa dipungkiri, stabilitas ekonomi makro Indonesia juga turut memengaruhi keputusan investor asing. Dengan inflasi yang terkendali dan suku bunga acuan yang tetap stabil, pasar Indonesia dipandang sebagai tujuan investasi yang aman dan prospektif.
Di sisi lain, sentimen global mulai membaik setelah meredanya ketegangan geopolitik serta adanya harapan pemulihan ekonomi di negara berkembang. Faktor-faktor ini mendorong investor asing kembali melirik pasar Asia, termasuk Indonesia.
Potensi Saham BBRI dan BRIS Masih Terbuka Lebar
Melihat arus beli asing yang kuat, potensi kenaikan harga saham BBRI dan BRIS masih sangat terbuka. Jika kinerja keuangan terus menunjukkan pertumbuhan dan stabilitas pasar tetap terjaga, bukan tidak mungkin kedua saham ini akan terus naik dalam jangka menengah.
Investor ritel lokal pun bisa menjadikan pergerakan asing sebagai indikator penting dalam mengambil keputusan investasi.
Kesimpulan: Peluang Emas di Saham Bank BUMN
Ramainya pembelian saham BBRI hingga BRIS oleh investor asing menandakan adanya kepercayaan besar terhadap sektor perbankan nasional. Kinerja keuangan yang solid, inovasi digital, dan dukungan makroekonomi yang stabil menjadikan saham-saham ini menarik untuk dikoleksi.