
Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang diadakan untuk seleksi pegawai BUMN (Badan Usaha Milik Negara) 2025 menuai keluhan dari para peserta. Banyak yang merasa kebingungan dan tidak puas, terutama dengan soal-soal yang dinilai terlalu banyak membahas topik terkait TNI. Ini menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan, karena dinilai tidak relevan dengan tugas pegawai BUMN yang seharusnya lebih berfokus pada aspek-aspek administrasi, manajerial, dan pelayanan publik.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam mengenai soal TWK BUMN 2025 yang dikeluhkan tersebut, serta dampaknya terhadap calon pegawai dan sistem seleksi BUMN secara umum.
Apa Itu TWK dan Mengapa Diperlukan dalam Seleksi BUMN?
Sebagai informasi awal, TWK adalah salah satu tes yang dilaksanakan untuk mengukur pengetahuan umum mengenai wawasan kebangsaan, sejarah Indonesia, serta pemahaman tentang Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Tes ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap pegawai yang bekerja di lembaga negara, termasuk BUMN, memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai kebangsaan dan dasar-dasar negara.
Namun, kebijakan penambahan topik TNI dalam soal TWK BUMN 2025 dinilai sedikit melenceng dari tujuan utama tes tersebut. Mengingat sebagian besar pegawai BUMN bertugas dalam bidang yang tidak berhubungan langsung dengan militer, banyak peserta merasa bahwa pembahasan terkait struktur organisasi TNI atau sejarah peperangan Indonesia tidak relevan dengan tugas mereka di sektor BUMN.
Keluhan Peserta: Banyak Soal Mengarah ke TNI
Beberapa peserta tes TWK BUMN 2025 melaporkan bahwa sejumlah soal yang diajukan terlalu banyak membahas aspek militer, termasuk pertanyaan mengenai sejarah TNI, struktur komando, hingga peran TNI dalam berbagai peristiwa bersejarah. Hal ini, menurut mereka, membingungkan karena tidak ada kaitannya dengan pekerjaan yang akan mereka jalani di BUMN.
Sebagai contoh, beberapa soal yang diajukan terkait dengan sejarah pertempuran besar di Indonesia atau mengenai posisi-posisi penting dalam jajaran TNI, yang seharusnya menjadi fokus bagi mereka yang terjun langsung dalam dunia militer.
Mengapa hal ini menjadi masalah? Karena peserta yang mayoritas berfokus pada dunia manajerial, administrasi, dan pengelolaan perusahaan merasa bahwa soal-soal ini justru mengalihkan perhatian dari materi yang lebih relevan dengan pekerjaan mereka di BUMN.
Dampak Terhadap Seleksi BUMN: Apakah Tes Ini Relevan?
Ketidaksesuaian topik soal dengan kebutuhan pegawai BUMN menimbulkan pertanyaan besar mengenai relevansi tes TWK dalam proses seleksi pegawai BUMN. Jika tujuan utamanya adalah untuk memastikan pemahaman dasar tentang negara dan kebangsaan, seharusnya soal-soal lebih terfokus pada aspek sosial, ekonomi, serta tata kelola perusahaan.
Dampaknya, banyak peserta merasa terbebani oleh soal-soal yang di luar ekspektasi mereka. Bagi mereka, mempersiapkan diri untuk soal-soal tentang militer tentu berbeda dengan persiapan untuk soal yang lebih bersifat administrasi dan sosial. Hal ini bisa mempengaruhi nilai akhir dan mengurangi kualitas seleksi, yang seharusnya lebih mengedepankan kompetensi relevansi kerja di BUMN.
Apa Solusinya? Meningkatkan Keterkaitan Materi dengan Pekerjaan di BUMN
Agar tes TWK menjadi lebih efektif dan relevan, sebaiknya soal-soal yang diajukan lebih fokus pada materi yang mendukung pekerjaan sehari-hari di BUMN. Beberapa contoh yang bisa dipertimbangkan antara lain soal-soal yang berkaitan dengan tata kelola perusahaan, ekonomi negara, kebijakan publik, dan manajemen sumber daya manusia. Selain itu, soal yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila dan kesadaran berbangsa tetap penting untuk memastikan calon pegawai memiliki jiwa nasionalisme yang kuat.
Dengan menyesuaikan materi TWK dengan kebutuhan spesifik pegawai BUMN, proses seleksi akan lebih efisien dan dapat mencetak calon pegawai yang lebih berkompeten di bidangnya.
Kesimpulan: TWK BUMN 2025 Perlu Revisi untuk Meningkatkan Kualitas Seleksi
Secara keseluruhan, keluhan mengenai soal-soal TWK BUMN 2025 yang banyak membahas TNI adalah hal yang wajar, mengingat banyaknya materi yang dianggap tidak relevan dengan lingkup kerja BUMN. Untuk itu, sangat penting bagi pembuat kebijakan untuk mengevaluasi ulang materi-materi yang diujikan dalam tes ini. Dengan demikian, tes ini dapat menjadi alat yang efektif dalam menyeleksi pegawai yang benar-benar memiliki kualitas yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan di BUMN.
Perubahan yang lebih terarah dan relevan akan memastikan bahwa tes TWK menjadi lebih adil dan efektif, serta tidak membingungkan peserta yang ingin fokus pada pengembangan karier di sektor BUMN.