
Mengenal Penyakit Moyamoya
Moyamoya adalah kondisi langka pada pembuluh darah otak yang menyebabkan penyempitan arteri karotis internal, yaitu pembuluh utama yang memasok darah ke otak. Penyempitan ini memicu terbentuknya pembuluh darah kecil baru di sekitarnya, yang terlihat seperti “asap” pada pemindaian angiografi—itulah asal nama “moyamoya” dari bahasa Jepang.
Masalahnya, pembuluh darah baru ini rapuh dan tidak efisien dalam memasok darah ke otak. Akibatnya, pasien berisiko tinggi mengalami stroke iskemik (karena kurangnya aliran darah) maupun stroke hemoragik (karena pecahnya pembuluh darah).
Risiko Stroke Berulang pada Pasien Moyamoya
Menurut para ahli, pasien Moyamoya memiliki kemungkinan tinggi mengalami stroke berulang jika tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat. Stroke kedua bahkan bisa lebih berbahaya dan menyebabkan kerusakan otak permanen, hingga kecacatan jangka panjang.
Karena itulah, dokter menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan sejak dini untuk meminimalkan risiko serangan berikutnya.
Tips Dokter untuk Mencegah Stroke Berulang
Berikut adalah sejumlah tips dari dokter spesialis saraf yang terbukti efektif membantu pasien Moyamoya mencegah stroke berulang:
1. Rutin Mengonsumsi Obat yang Diresepkan
Pasien Moyamoya sering diberi obat antiplatelet, seperti aspirin, untuk mencegah pembekuan darah. Obat ini harus dikonsumsi secara rutin sesuai petunjuk dokter. Menghentikan obat tanpa pengawasan medis dapat meningkatkan risiko stroke secara drastis.
2. Jalani Pemantauan Rutin
Pemeriksaan rutin menggunakan MRI atau CT scan sangat penting untuk memantau kondisi pembuluh darah di otak. Dokter juga dapat mengevaluasi apakah ada indikasi perlunya operasi revaskularisasi—prosedur yang membantu meningkatkan aliran darah ke otak.
3. Hindari Aktivitas Pemicu Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah yang melonjak secara tiba-tiba bisa memicu pecahnya pembuluh darah kecil. Oleh karena itu, pasien disarankan menghindari stres berlebih, olahraga berat tanpa pengawasan, atau konsumsi makanan tinggi garam dan kolesterol.
4. Perbaiki Pola Makan dan Gaya Hidup
Makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi serat, serta kaya antioksidan sangat dianjurkan. Selain itu, pasien harus berhenti merokok dan menghindari alkohol karena keduanya bisa memperparah kondisi pembuluh darah.
5. Edukasi Keluarga dan Lingkungan Sekitar
Pasien Moyamoya perlu dukungan dari keluarga. Oleh karena itu, penting untuk mengedukasi orang-orang terdekat agar mereka tahu apa yang harus dilakukan saat pasien menunjukkan gejala awal stroke, seperti mati rasa, bicara pelo, atau pusing mendadak.
Kesimpulan: Deteksi Dini dan Perawatan Konsisten adalah Kunci
Stroke berulang pada pasien Moyamoya bisa dicegah jika pasien mengikuti saran dokter dan menjalani gaya hidup sehat secara konsisten. Penanganan yang tepat dan dukungan dari lingkungan sekitar akan sangat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien. Ingat, dalam kasus Moyamoya, mencegah jauh lebih baik daripada mengobati.