Tangis Langit di Jeruk Purut: Hujan Iringi Peristirahatan Terakhir Ibrahim Sjarief Assegaf

Langit Jakarta Selatan tampak muram pada hari pemakaman Ibrahim Sjarief Assegaf, Rabu (15/5/2025). Sejak pagi, hujan deras mengguyur kawasan TPU Jeruk Purut, tempat almarhum dikebumikan. Meski cuaca tidak bersahabat, keluarga, sahabat, dan para pelayat tetap hadir dengan penuh duka untuk memberikan penghormatan terakhir.

Tak sedikit dari mereka yang basah kuyup, namun tetap bertahan di sisi liang lahat. Di tengah rintik hujan yang semakin deras, suasana semakin emosional. Air mata seakan bercampur dengan air hujan—sebuah simbol kesedihan yang mendalam atas kepergian sosok yang dicintai banyak orang.


Sosok yang Dikenal Sederhana dan Penuh Dedikasi

Ibrahim Sjarief Assegaf, suami dari jurnalis dan tokoh publik Najwa Shihab, dikenal luas sebagai pribadi yang rendah hati, cerdas, dan berdedikasi tinggi. Meski jarang tampil di publik, kehadirannya sangat dirasakan oleh orang-orang terdekatnya.

Kehilangan Ibrahim menjadi duka besar, tidak hanya bagi keluarga, tapi juga komunitas intelektual dan hukum di mana ia dikenal sebagai praktisi hukum yang berdampak.


Makna Hujan dalam Tradisi dan Spiritualitas

Dalam banyak budaya, termasuk dalam Islam, hujan saat pemakaman dipercaya membawa makna spiritual. Tak sedikit yang meyakini bahwa hujan adalah tanda turunnya rahmat dari Tuhan. Hal ini juga disinggung oleh Quraish Shihab, ayah mertua almarhum, yang turut hadir dan memberikan keteduhan di tengah suasana duka.

Menurutnya, hujan bukan sekadar fenomena alam, melainkan simbol cinta Tuhan kepada hamba-Nya. Ketika hujan mengiringi pemakaman, itu bisa menjadi pertanda baik bahwa jenazah pergi dalam keadaan yang diridhai.


Kehadiran Quraish Shihab dan Ketegaran Najwa Shihab

Tokoh ulama terkemuka, Prof. Dr. Quraish Shihab, turut mendampingi keluarga dalam prosesi pemakaman. Meski usia tak lagi muda, beliau tetap hadir dengan penuh ketabahan. Ketegaran juga terlihat dari sosok Najwa Shihab, yang tetap kuat meski dilanda duka mendalam.

Dengan pakaian serba hitam dan raut wajah tegar, Najwa menerima ucapan duka dari para pelayat. Ia terlihat menggandeng anak semata wayangnya, menunjukkan peran sebagai ibu sekaligus istri yang kehilangan pasangan hidupnya.


Kesimpulan: Hujan yang Menyatu dengan Air Mata Kehilangan

Pemakaman Ibrahim Sjarief Assegaf yang diguyur hujan deras tak hanya menjadi momen duka, tetapi juga pengingat akan makna kehidupan dan keikhlasan. Hujan yang turun bukanlah halangan, melainkan pelengkap suasana haru, seolah alam pun ikut menangis atas kepergian orang baik.

Related Posts

Andre Taulany Bikin Ulah Lucu Lagi! Karangan Bunga Ulang Tahun Boris Bokir Jadi Sorotan

Siapa tak kenal Andre Taulany? Mantan vokalis band Stinky ini memang dikenal luas sebagai komedian yang selalu punya ide segar untuk mengocok perut publik. Tak hanya di televisi, aksi-aksi lucunya…

Tanpa Vidi Aldiano, Sidang Gugatan Lagu ‘Nuansa Bening’ Ditunda Lagi: Ada Apa Sebenarnya?

Dunia musik Indonesia kembali diguncang oleh persoalan hukum terkait hak cipta. Kali ini, gugatan atas lagu legendaris “Nuansa Bening” kembali mencuat ke permukaan. Penyanyi Vidi Aldiano yang dikenal karena versi…

You Missed

UMKM Indonesia di Tengah Gelombang Perubahan: Antara Tantangan dan Peluang Emas

UMKM Indonesia di Tengah Gelombang Perubahan: Antara Tantangan dan Peluang Emas

Tentu, mari kita buat artikel informatif dan mendalam tentang kisah keluarga viral yang menarik perhatian banyak orang.

Tentu, mari kita buat artikel informatif dan mendalam tentang kisah keluarga viral yang menarik perhatian banyak orang.

Imunisasi Anak Terkini: Melindungi Generasi Penerus dengan Vaksinasi yang Lebih Baik

Imunisasi Anak Terkini: Melindungi Generasi Penerus dengan Vaksinasi yang Lebih Baik

Makanan Viral Instagram: Antara Tren, Cita Rasa, dan Kekuatan Visual

Makanan Viral Instagram: Antara Tren, Cita Rasa, dan Kekuatan Visual

Menavigasi Lanskap Bisnis yang Dinamis: Tren Utama yang Membentuk Masa Depan

Menavigasi Lanskap Bisnis yang Dinamis: Tren Utama yang Membentuk Masa Depan

Konflik Keluarga di Era Modern: Akar Masalah dan Cara Menemukan Harmoni

Konflik Keluarga di Era Modern: Akar Masalah dan Cara Menemukan Harmoni