
Kasus dugaan penghinaan marga yang menyeret musisi senior Ahmad Dhani tengah menjadi perhatian publik. Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Dhani diduga melontarkan pernyataan yang menyinggung marga dari wilayah Indonesia Timur. Meski belum ada konfirmasi resmi dari pihak Dhani, banyak pihak menilai ucapannya berpotensi melukai identitas budaya dan harga diri masyarakat adat.
Salah satu yang angkat bicara dengan tegas adalah Rayen Pono, musisi berdarah Maluku yang dikenal vokal terhadap isu-isu budaya dan sosial.
Rayen Pono Bicara: “Ini Soal Martabat, Bukan Sekadar Emosi”
Dalam wawancara dengan sejumlah media, Rayen Pono mendesak Ahmad Dhani untuk menghadapi kasus ini secara jantan dan terbuka. Menurut Rayen, masalah ini bukan sekadar soal selebritas berkomentar kontroversial, melainkan soal menghormati identitas kultural yang sangat dijaga oleh masyarakat Timur Indonesia.
Rayen menegaskan bahwa marga adalah simbol kehormatan dan warisan leluhur, bukan sekadar nama keluarga biasa.
“Jika benar Dhani menyebut marga tertentu dengan nada merendahkan, itu sudah menyentuh hal yang sangat sensitif. Dia harus bertanggung jawab,” tegas Rayen.
Reaksi Publik: Dukungan dan Kecaman Meluas
Seiring dengan viralnya video tersebut, gelombang protes muncul dari warganet dan tokoh adat, khususnya dari wilayah Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Timur. Mereka menilai bahwa pernyataan Ahmad Dhani, jika terbukti benar, bisa memicu perpecahan dan menyulut konflik identitas yang lebih luas.
Transisi: Tidak sedikit pula yang mendukung langkah Rayen Pono untuk menyuarakan keresahan ini secara terbuka. Banyak netizen menyebut sikap Rayen sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian budaya dan martabat masyarakat adat.
Ahmad Dhani Diminta Klarifikasi dan Bertanggung Jawab
Hingga kini, publik masih menantikan klarifikasi dari pihak Ahmad Dhani. Desakan agar ia memberikan pernyataan terbuka terus disuarakan. Rayen juga menyebut bahwa proses hukum harus tetap berjalan, agar kasus ini tidak dianggap remeh atau diabaikan begitu saja.
Menurut Rayen, sebagai tokoh publik, Dhani seharusnya paham bahwa setiap pernyataan yang dilontarkan memiliki konsekuensi, terlebih jika menyangkut nilai-nilai budaya yang sakral.
Penutup: Saatnya Bersikap Bijak dan Menghormati Perbedaan
Kasus ini menjadi pengingat bahwa dalam masyarakat yang majemuk seperti Indonesia, saling menghormati antar budaya adalah kunci harmoni. Rayen Pono menunjukkan bahwa membela kehormatan budaya bukanlah sikap reaktif, melainkan bentuk cinta terhadap keberagaman.